Pelecehan adalah ketika seseorang menyebabkan ketidaknyamanan pada orang lain baik melalui kata-kata atau tindakannya.

Di Hong Kong, pelecehan bukanlah kejahatan dan tidak ada definisi pasti mengenai apa yang dimaksud dengan pelecehan dan apa yang bukan. Sebaliknya, ada banyak undang-undang berbeda yang mencakup hal-hal yang bisa jadi merupakan pelecehan (seperti Undang-undang Pelanggaran Terhadap Orang, Undang-undang Kejahatan, Undang-undang Pencurian, Undang-undang Ringkasan Pelanggaran, Undang-undang Ketertiban Umum, atau Undang-undang Data Pribadi (Privasi)).

Contoh pelecehan mungkin termasuk:

  1. Mengungkap informasi pribadi orang lain secara publik (misalnya, memposting rincian HKID atau paspornya di media sosial)
  2. Berjalan-jalan di suatu tempat atau bermalas-malasan dengan niat melakukan kejahatan (misalnya pemberi pinjaman atau agennya yang menunggu untuk melecehkan peminjam)

Image by Tumisu from Pixabay

Jika Anda dilecehkan, Anda dapat mempertimbangkan untuk membuat laporan kepada polisi, yang kemudian dapat menyelidiki pelaku pelecehan tersebut.

Pilihan lainnya adalah mendapatkan perintah pengadilan. Perintah adalah perintah pengadilan untuk berhenti melakukan suatu perbuatan dengan segera dan di kemudian hari, karena perbuatan itu menimbulkan kerugian bagi seseorang atau sesuatu.

Jika Anda ingin mendapatkan perintah pengadilan, Anda disarankan untuk berbicara dengan pengacara tentang prosedur perintah tersebut. Jika Anda tidak dapat menemukan atau membayar pengacara, Anda dapat mempertimbangkan untuk menghubungi salah satu organisasi yang tercantum di bawah pada ‘sumber daya’ untuk mendapatkan bantuan.

Ada berbagai jenis perintah yang bisa Anda dapatkan. Perintah pengadilan dapat mencakup perintah pengadilan terhadap:

Menyebabkan atau membiarkan pelecehan, gangguan atau intimidasi terhadap orang tersebut, atau anggota keluarga orang tersebut;

Menyebabkan atau membiarkan pelanggaran terhadap properti orang tersebut

Mendekati atau menghubungi anggota keluarga orang tersebut

Mencetak atau memproduksi materi yang berisi informasi menyinggung atau sensitif tentang orang tersebut

Jika Pengadilan memerintahkan suatu perintah dan pelaku peleceh melanggarnya, maka pelaku peleceh dapat dinyatakan bersalah karena ‘penghinaan terhadap pengadilan’. Ini merupakan tindak pidana yang dapat mengakibatkan pelaku pelecehan dipenjara atau membayar denda (atau keduanya).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *